Pengertian GIS
Sistem Informasi
Geografis adalah suatu teknologi baru yang pada saat ini menjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam
menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi
alam dengan bantuan data atribut dan spasial (Prahasta 2002). Sedangkan menurut
Chrisman (1997) dalam Prahasta (2002) menyatakan bahwa sistem informasi
geografis adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
data, manusia (brainware), organisasi
dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan
menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
Komponen GIS
Gistut (1994) dalam
Prahasta (2002) menyebutkan bahwa SIG memiliki komponen yang terdiri dari
perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), data dan informasi
geografi, dan manajemen data. Perangkat keras untuk SIG antara lain adalah
computer, mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner. Perangkat lunak
terdiri dari word processing, sphread (mengolah angka) data, database presentation dan
aplikasi-aplikasi SIG lainnya.
Menurut Jaya (2002) data vektor adalah struktur data yang
berbasis pada sistem koordinat yang umum digunakan untuk menyajikan feature peta. Data raster adalah data
dimana semua obyek disajikan secara sekuensial pada kolom dan baris dalam
bentuk sel-sel atau yang sering dikenal dengan picture element yang selanjutnya
disingkat pixel.
Analisis data GIS
Analisis spasial adalah proses pemodelan, pengujian dan
interpretasi hasil dari model (Jaya 2002). Prahasta (2002) menyebutkan bahwa secara
umum terdapat dua fungsi analisis yaitu fungsi analisis atribut dan analisis
spasial.
a.
Fungsi analisis atribut terdiri dari:
1. Operasi Dasar Sistem Pengelolaan Basis
Data (DBSM)
2. Perluasan operasi basis data
b. Analisis spasial terdiri dari:
1. Klasifikasi yaitu mengklasifikasikan
kembali suatu data spasial (atau atribut) menjadi data spasial yang baru dengan
menggunakan kriteria tertentu
2. Network yaitu fungsi ini merujuk data spasial titik-titik atau garis
sebagai suatu jaringan yang tidak dipisahkan
3. Overlay yaitu fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal
dua data spasial yang menjadi masukannya
4. Buffering yaitu fungsi yang akan menghasilkan data spasial baru yang
berbentuk poligon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial masukannya
5. 3D analisis yaitu fungsi ini berhubungan
dengan presentasi data spasial dalam bentuk 3 dimensi
6. Digital emage processing yaitu fungsi ini dimiliki oleh perangkat
SIG yang berbasiskan raster.
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan
atribut-atributnya didalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan layer
akan membentuk basis data SIG (Prahasta 2002). Operasi menggabungkan feature dari dua layer ke dalam layer
baru serta menggabungkan secara relasional tabel atribut feature-nya disebut overlay spasial (Jaya 2002).
Prahasta
(2002) membagi SIG menjadi beberapa subsistem, yaitu:
- Data input yaitu data yang akan diinput ke dalam sistem. Bentuk data tersebut diantaranya tabel, laporan, pengukuran lapang, peta, citra satelit, foto udara dan data digital lain
- Data output yaitu hasil dari pengolahan data dapat berupa peta, tabel, laporan dan informasi digital
- Data manajemen yaitu mengorganisasikan baik data atribut maupun data spasial ke dalam sebuah basis data sehingga mudah untuk diperbaharui atau dikoreksi
- Data manipulasi dan analisis yaitu melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.